Senin, 25 September 2023

Novel Horor: BATU PUTIH.

PENERBIT MAF.- Novel horor yang diangkat dari cerita mitos hantu air disebut Indung Duguk atau Duguk. Cerita mitos ini awalnya berbentuk cerita andai-andai diwariskan turun temurun oleh masyarakat di Sumatera Selatan. Dua faktor munculnya sastra lisan Duguk; pertama karena bentuk kepercayaan masyarakat masa lalu dimana mereka percaya setiap tempat memiliki penunggunya. Kedua, bentuk pendidikan dan pencegahan anak-anak mandi di sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Sehingga saat mandi di sungai, lebung, danau mereka akan hati-hati sebab ada Suban Duguk atau Siluman Duguk, si Hantu Air.

Suban Duguk atau hantu air Duguk diceritakan berasal dari seorang wanita cantik yang memiliki rambut sangat panjang. Itulah mengapa banyak juga masyarakat menyebut hantu air dengan istilah Indung Duguk. Kata indung berarti perempuan sama halnya seperti induk, ibu atau rumpun pohon dimana rumpun dapat dipecah dan ditanam lagi. Didukung kepercayaan animisme dan dinamisme membuat cerita ini dipercaya kebenarannya pada masa lalu. Bukan hanya anak-anak orang dewasa juga merasa takut saat mereka masuk air.

Novel Batu Putih ini berlatar budaya masa lalu di Sumatera Selatan sebelum Abad Masehi. Karena cerita mitos hantu air ini cerita asli yang sudah ada sebelum Indonesia dipengaruhi budaya asing. Kehidupan masyarakat masih terdiri dari Pemerintahan Adat Kepuyangan yang dipimpin seorang datu. Datu memimpin sebuah Talang (Desa) dan mereka membangun konvederasi pemerintahan yang disebut Pedatuan. Pedatuan berarti suatu pemerintahan yang terdiri dari datu-datu yang bersatu.

Cerita akan dimulai dari masa muda Rumpada dan Dadantu. Rumpada merupakan gadis cantik yang sangat baik. Memiliki rambut sangat panjang dan indah. Setiap hari rambutnya dia rawat dengan baik. Disisir rapi, lalu dioleskan minyak kelapa yang dicampur daun pandan. Sehingga rambut Rumpada mengkilat hitam, kuat dan sehat. Banyak pemuda yang menyukai Rumpada. Namun hanya dadantu yang menarik hatinya. Singkat cerita, pernikahan terjadi antara keduanya.

Masa berlanjut, lima belas tahun berlalu. Pernikahan bahagia itu akhirnya mulai mendapat cobaan. Sebab Rumpada tidak kunjung hamil. Dadantu, diminta ayahnya menikah lagi sesaat sebelum dia wafat. Membuat Dadantu bimbang, dan akhirnya menikah lagi. Rumpada mengerti dan dia menerima dengan relah dimadu. Namun, istri muda Dadantu memiliki tujuan tidak baik. Maka dia mulai mengatur siasat dan menyusun rencana fitnah jahat. Sebab, dia ingin menguasai semua harta Dadantu.

Akhrinya Rumpada menyerah dia kemudian pergi meninggalkan rumah suaminya diwaktu subuh. Pulang ke rumah orang tuanya dahulu, dan merelakan suaminya dengan istri mudanya. Namun si madu masih belum puas, dia kemudian membayar seorang penjudi dan sekelompok pemabuk untuk memfitna Rumpada. Fitnah berhasil dan Rumpada akan diceraikan Dadantu kemudian dibuang keluar Talang Duku tempat tinggal mereka.

Mendengar Dadantu akan menceraikannya, membuat hati Rumpada hancur dan sedih bukan alang kepalang. Senja itu, dia tidak tahan lagi lalu pergi meninggalkan rumah menuju pekuburan talang di sebuah hutan. Rumpada menangis pilu dan menjerit meratapi nasibnya. Bersamaan dengan itu, muncul seorang nenek-nenek bungkuk bertongkat ranting, berambut putih sangat panjang. Saat melangkah rambut menyeret di tanah sehingga tampak bekas seperti menyeret sesuatu.

“Cucu. Cucu.” Rumpada menoleh dan melihat si nenek.

“Nenek siapa.” Tanya Rumpada.

“Aku Nenek Duguk, cucu.” Ujar si nenek misterius, lalu dia mengajak Rumpada pergi. Entah mengapa Rumpada mengikuti. Mereka berjalan bersebelahan masuk hutan belantara di antara siang dan malam.

LIMA TAHUN KEMUDIAN.

“Aakkkkkk.” Teriakan melengking saat dia melihat sosok mengerikan muncul dari dalam air. Matanya merah, kuku hitam panjang, baju kurung keabuan yang compang camping, dan yang paling mengerikan rambutnya yang sangat panjang bergerak-gerak menjalar-jalar seperti ular di sekelilingnya. Kemudian rambut-rambut itu melesat bagaikan anak panah, membelit membungkus tubuhnya. Lalu ujung-ujung rambut masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori daging. Bergerak merayap di dalam tubuh, lalu menembus kesana kemari. Jeritan panjang yang menyayat terdengar dan dia tewas seketika.

Judul: Batu Putih.

Penulis: Joni Apero, S. Hum

ISBN: 9 786230 917004

Editor: Sumiati, SE.

Layout: Medikal Rohim.

Cetakan Pertama:

Ukuran Buku: 20x14 Cm

Halaman: 388

Harga: Rp. 85.000

Penerbit: PT. Media Apero Fublic

 

Kontak:

Email: www.fublicapero@gmail.com

Email: www.penerbitmaf@gmail.com

Hp/Wa: 0821 7999 2170

Toko Online:

Alamat Redaksi:

Jalan Padat Karya, RT. 02, RW. 01, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang-Sumatera Selatan 30151.

Sy. Apero Fublic

0 comments:

Posting Komentar